Garuda Indonesia Mempersiapkan 97 Armada Selama Menjelang Lebaran 2023

Garuda Indonesia Prediksi Adanya Kenaikan Penumpang Sebesar 45 Persen

 

JAKARTASUMBER.COM – PT Garuda Indonesia (Persero) memprediksi adanya lonjakan penumpang saat menjelang Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah/2023 Masehi sebesar 45 persen. Maskapai ini memperkirakan akan ada banyak penumpang yang menggunakan layanan maskapainya. Direktur Utama Garuda Indonesia yaitu Irfan Setiaputra mengatakan bahwa akan adanya kenaikan sebesar 45 persen jika dibandingkan dengan persentase bulan lalu yaitu 15 persen jakartasumber. Menurutnya kenaikan ini kemungkinan akan mirip dengan masa mudik sebelum virus corona menyerang dunia yaitu tepatnya akan mirip dengan masa di tahun 2019. Irfan memperkirakan serta memproyeksikan kenaikan ini akan terjadi sebelum masa cuti bersama yaitu tanggal 19 April 2023. “Masa lebaran itu tidak hanya menjadi momen untuk mudik saja tapi juga sekaligus momen liburan untuk sebagian orang. Oleh karena itu, Garuda Indonesia membuat program libur jadi tema utama selama lebaran,” kata Irfan. Maskapai plat merah ini telah memperkirakan periode peak season akan berlangsung sejak tanggal 15 hingga 30 April 2023.

 

Garuda Indonesia Siapkan 1,2 Juta Kursi Penerbangan

Garuda Indonesia Group menyiapkan 97 armada menjelang Lebaran Idul Fitri 2023. Garuda Indonesia bersama anak usahanya yaitu Citilink, telah menyediakan 53 pesawat Garuda Indonesia dan 44 pesawat maskapai Citilink. Pengumuman ini disampaikan oleh Ade R. Susardi yang merupakan Direktur Layanan dan Niaga Garuda Indonesia saat melakukan rapat dengan Komisi VI DPR RI. Garuda Indonesia mempersiapkan kursi dengan jumlah 518.856 dan Citilink mempersiapkan kursi penumpang sebanyak 722.080. Untuk maskapai Garuda Indonesia, Ade mengatakan bahwa terdapat dua pesawat jenis A339, tujuh pesawat jenis B777, sepuluh pesawat jenis A333, dan 34 pesawat jenis B738 sedangkan untuk maskapai Citilink terdapat penambahan 39 pesawat jenis A320 serta lima pesawat jenis ATR 72. 

 

Irfan Setiaputra mengatakan bahwa mereka berusaha untuk mengupayakan optimalisasi kapasitas produksi yang nantinya akan mengoperasikan pesawat berbadan lebar dan peningkatan frekuensi penerbangan. Upaya ini dikhususkan pada rute dengan jumlah permintaan tertinggi baik rute domestik maupun internasional. Irfan mengatakan upaya ini menjadi wujud komitmen Garuda Indonesia sebagai national flag carrier dengan anak usahanya yaitu Citilink. Garuda Indonesia juga siap untuk memantau perkembangan pergerakan penumpang dan siap untuk mengantisipasi peningkatan pergerakan penumpang pada periode mudik yang diperkirakan akan memuncak pada tanggal 20 April hingga 26 April. 

Optimalisasi Rute High Demand dan Harga Tiket

Selain penambahan total pesawat, Garuda Indonesia juga menambah sejumlah rute yang memiliki permintaan tertinggi seperti Jakarta – Padang, Jakarta – Semarang, Jakarta – Solo, Jakarta – Denpasar, serta Jakarta – Yogyakarta. Garuda Indonesia juga menambah frekuensi penerbangan internasional seperti tujuan Singapura, Seoul, Bangkok, dan Amsterdam. Irfan juga menegaskan bahwa harga tiket Garuda Indonesia akan tetap menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku yaitu tetap mengacu pada peraturan tarif batas atas (TBA) yang sudah ditetapkan. 

 

Garuda Indonesia mencoba untuk menghadirkan added-value selama peak season lebaran berlangsung. Program Lebaran ke Jakarta adalah salah satu contohnya. Program ini dimulai dari harga 700 ribu untuk satu kali perjalanan dan berlaku mulai dari 13 April hingga 1 Mei 2023. Selain itu juga ada penawaran ekstra bagasi dengan potongan hingga 80 persen serta masih ada berbagai macam penawaran lainnya. Garuda Indonesia akan tetap memastikan kenyamanan, keselamatan, dan kelancaran mobilitas masyarakat serta memastikan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan pesawat dapat berjalan dengan optimal. Garuda Indonesia berharap bahwa momentum Lebaran 2023 menjadi wujud langkah transformasi untuk menjadi maskapai penerbangan yang jauh lebih kompetitif serta adaptif dan siap untuk memberikan pelayanan penerbangan terbaik bagi pengguna jasa pesawat. 

 

Mudik Lebaran dengan Menggunakan Pesawat Layak Menjadi Pilihan

Peranan penerbangan menjadi penting dan strategis untuk hajat hidup banyak orang dan negara sangat membantu para maskapai untuk mewujudkan penyelenggaraan pelayanan navigasi yang andal. Transportasi udara memiliki tiga keunggulan sebagai transportasi saat musim Lebaran 2023. Pesawat memiliki fleksibilitas sehingga calon penumpang dapat dengan mudah untuk memilih tanggal dan jam keberangkatan atau kepulangan. Pesawat juga memiliki kapasitas yang dapat disesuaikan dengan tingkat permintaan penumpang. Ketika permintaan tinggi maka operator bandara dapat berkoordinasi dengan maskapai untuk menambah kapasitas kursi penerbangan. Terakhir, transportasi udara juga memiliki konektivitas yang luas dan dapat mengkoneksikan penumpang ke seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Selain tiga keunggulan tersebut, pesawat juga merupakan transportasi yang dianggap paling aman di dunia karena adanya regulasi, proses, dan standar yang wajib dilewati sebelum pesawat lepas landas. Pesawat juga memiliki kecepatan yang tercepat di dunia dan maskapai penerbangan apa pun selalu memprioritaskan kenyaman selama penumpang berada di pesawat. Kelebihan dan keunggulan ini menjadi faktor utama mengapa ada banyak masyarakat yang memilih pesawat sebagai transportasi mudik. 

 

Sekilas tentang Maskapai Garuda Indonesia

Terdapat 90 destinasi yang tersebar di seluruh dunia yang menjadi prioritas Garuda Indonesia. Per harinya Garuda Indonesia memiliki jumlah penerbangan mencapai 600 penerbangan per hari. Maskapai yang lumayan terkemuka ini mengedepankan “Indonesian Hospitality” dengan menonjolkan keramahtamahan dan kekayaan budaya Indonesia. Untuk pertama kalinya maskapai ini mengudara pada tahun 1940-an pada saat era pendudukan Belanda. Saat itu nama maskapai ini masih bernama Indonesia Airways. Maskapai ini terbentuk dari hasil kerjasama dua pemerintah yaitu antara pemerintah Indonesia dengan maskapai Belanda yaitu Koninklijke Luchtvaart Maatschappij (KLM). Pada akhirnya saham yang dimiliki kedua maskapai tersebut dimiliki secara penuh oleh Indonesia pada tahun 1953 dan pada tahun itu juga Indonesia Airways telah memiliki 27 pesawat dan staf-staf profesional. Pada tahun 1989, maskapai ini melakukan perubahan nama dan logo perusahaan yang ternyata berdampak besar terhadap pelanggan dan citranya. Perubahan nama menjadi Garuda Indonesia memberi spirit positif kepada karyawannya demi meningkatkan pelayanan kepada pemakai jasa pesawat Garuda Indonesia. Siap memberikan layanan yang berkualitas terhadap masyarakat dunia dengan menggunakan keramahan Indonesia adalah visi dari maskapai Garuda Indonesia untuk menjadi perusahaan penerbangan yang andal.

 

Pada tahun 2009, Garuda Indonesia membentuk anak perusahaan yaitu maskapai Citilink. Maskapai ini berupaya untuk menawarkan penerbangan dengan biaya yang terjangkau dari kota ke kota lainnya yang ada di Indonesia. Citilink memiliki visi untuk menjadi sebuah maskapai penerbangan dengan biaya yang rendah namun tetap berkelas dunia serta memiliki profitabilitas yang berkelanjutan. Maskapai ini berbasis di Jakarta dan Surabaya serta telah berhasil melayani lebih dari 100 rute ke 47 destinasi di Indonesia. Walaupun masih terhitung usia muda namun maskapai ini berhasil mendapatkan penghargaan Top IT Implementation Airlines Sector pada tahun 2017 dari Kementerian Komunikasi dan Informatika serta berbagai penghargaan lainnya. 

baca juga : Ramainya Tanah Abang Menjelang Lebaran

Leave a Comment